Partners

Chat Box

90 X 31

Cerita sex Pembantu dengan Majikan

Cerita seks memang tak mengenal profesi, jika nafsu sudah memuncak semua bisa terjadi, majikan dengan pembantu ataupun pembantu dengan majikan, percintaan birahi tetep terjadi, Bila sebelumnya banyak cerita tentang sopir dengan istri majikan yang bisa di sebut tante girang, kini cerita lain lagi, majikan laki-laki bermain cinta dengan pembantu rumah tangga, berikut cerita selengkapnya.

Namaku sebut saja ningsih (20) aku seorang pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya raya di jakarta. Pekerjaan ini terpaksa aku lalukan karena aku hanya lulusan SMP dan aku butuh uang untuk membantu ekonomi keluargaku di kampung. Kata orang wajahku lumayan cantik dengan proporsi tubuh tinggi 164 cm dan berat 48 kg. Kulit ku juga bersih dan mulus.

Terus terang aku senang bekerja sebagai pembantu di keluarga Nyonya Rini ini. Majikanku penyabar memberi gaji bulanan yang cukup dan memperlakukanku dengan baik. Suami majikanku seorang pengusaha sementara Nyonya Rini seorang dosen.

Kisah yang akan aku ceritakan ini bermula saat putra tunggal majikanku, Mas Rafy 22th, pulang karena liburan dari kuliahnya di Australia. Saat aku baru menjadi pembantu mas Rafy sudah kuliah di Australia sehingga baru saat dia pulang liburan inilah aku bertemu dengannya.

Putra majikanku itu ternyata juga ramah seperti ke dua orang tuanya, Dia juga tampan dan tubuhnya atletis. Hanya beberapa hari setelah bertemu aku sudah akrab denganya. Aku ngak menyangka kalau akau akan terlibat kisah asmara denganya.

Ceritanya pagi itu aku di panggil oleh Putra majikanku itu. Sampai di kamarnya aku kaget banget karena waktu itu mas Rafy sedang nonton Film Dewasa. Aku kikuk banget tapi Mas Rafy santai sekali, sama sekali tidak malu meski ketahuan sedang nonton Film begituan. Aku jadi menundukkan kepala karena malu. "Mas rafy memanggil saya ada apa" tanyaku dengan gugup sambil berusaha untuk tidak melihat tontonan panas di TV 21 inci yang sedang di tonton oleh putra majikanku itu. "Iya tolong..rapikan tempat tidurku dan mejaku, aku mau mandi dulu." Katanya setelah bangkit dari tempat tidurnya. Ia lalu menepuk bahuku dan pergi dengan santainya ke kamar mandi tanpa mematikan pesawat TV nya yang masih menayangkan film panas dari VCD.

Setelah Mas Rafy pergi ke kamar mandinya aku lalu merapikan tempat tidurnya yang berantakan. Adegan panas yang ada di TV bisa aku lihat dengan jelas menampilkan adegan sepasang pria dan wanita bule yang sedang berhubungan intim di atas ranjang. Saat itu tubuhku panas dingin menyaksikannya. Setelah ranjang mas Rafy selesai aku rapikan, tanpa sadar aku duduk di tepi ranjang dan justru menonton film dewasa yang baru pertama kalinya aku saksikan itu, sampai lupa untuk merapikan meja Mas Rafy yang berserakan dengan buku dan majalah.

Adegan film panas itu membuat tubuhku panas dingin dan tanpa sadar aku lupa diri, tanpa sadar aku meremas-remas buah dadaku dengan tangan kiri sementara tangan kananku merabai selangkanganku sendiri. Kegiatan nonton dan merangsang diri sendiri itu tanpa sadar kulakukan beberapa menit hingga aku tidak tahu kalau mas rafy sudah selesai mandi. Tiba-tiba saja Ia sudah duduk di sampingku dengan tubuh setengah telanjang karena hanya handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya.

"Bagus ya filmnya.." katanya tiba-tiba yang membuat kaget setengah mati. Aku jadi malu sendiri. Aku tundukan kepalaku, tubuhku panas dingin dan wajahku waktu itu pasti merah karena malu dan juga karena adegan film itu membuatku terangsang sekali. "Maaf mas, mejanya belum di rapikan.." kataku seraya bangkit dan hendak merapikan mejanya. "Ngak usah, nanti saja...Filmnya khan belum selesai. tanggung temani aku nonton ya" kata nya sambil memegangi tanganku.

Bagai kerbau di congok hidungnya aku menurut saja dan kembali duduk di tepi ranjang, saat itu aku salah tingkah, kikut dan tubuhku serasa panas dingin. Saat itu adegan film menampilkan adegan oral seks yang dilakukan si wanita pada pasangan prianya. Adegan film panas di tambah dengan mas rafy yang duduk di sampingku tengah santai menonton dengan tubuh atletis yang hanya di tutupi handuk membuatku begitu terangsang.

Lalu putra majikanku itu mendekatkan tubuhnya hingga mepet dengan tubuhku. Dia lalu meraih daguku dan mendekatkan bibirnya ke bibirku. "Ningsih kamu cantik sekali" katanya dengan lembut. saat itu aku tidak tahu harus bagaimana. Pikiranku kacau, seharusnya aku segera berlari keluar dari kamarnya untuk menghindari hal-hal buruk yang akan terjadi. tapi aku hanya bisa diam dan tubuhku terasa kaku. Akhirnya bibirku di kecup dan di kulum oleh Mas Rafy.

Mungkin karena aku sudah terangsang gara-gara nonoton Blue film tadi, aku jadi pasrah dan diam saja waktu tubuhku direbahkannya dan ciumannya sudah pindah ke leherku. "Ohh..mas.." desahku tanpa sadar waktu tangan putra majikanku itu mengusap pangkal pahaku dengan rangsangan yang hebat. Tanpa aku sadari mas rafy telah melucuti pakaianku. Setelah Bh-ku di lepasnya dia lalu menciumi dan mengulum lembut puting susuku. Aku mendesah dan makin terangsang karena hal itu belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Aku mendesad dan mengeliat keenakan saat bibir dan lidah nya menyapu permukaan buah dadaku yang berukuran bra 36B itu. Apalagi saat puting susuku disedot dan di kenyotnya dengan penuh nafsu. Waktu itu aku sudah tidak bisa berpikir sehat yang ada dalam pikiranku adalah aku ingin mersakan kenikmatan. Aku jadi berani lalu menarik handuk yang melilit tubuh Mas Rafy hingga terlepas, aku terkejut melihat ukuran alat vital putra majikanku itu yang begitu besar dan telah berdiri tegak denga gagahnya.

Dia lalu melolosi cenana dalamku dan mengarahkan alat vitalnya di ke arah kewanitaanku. saat ujung senjatanya yang digeser-geserkan di bibir kewaiitaanku aku jadi terangsang hebat. Tapi tiba-tiba aku merasakan sakit saat liang kewanitaanku di terobos oleh kejantanan mas Rafy. Aku merintih dan menjerit kecil saat mas Rafy menarik dan mendorong kepunyaanya itu. "Aduh Mas.., sakit" rintihku. "Ngak apa-apa..nanti sebentar juga hilang sakitnya." bisiknya di telingaku dengan maja melem-melek merasakan nikmat.

Benar juga katanya, lama lama rasa sakit dan perih dikewanitaanku berangsur-angsur hilang dan kini hanya rasa nikmat yang kurasakan. "Aaaaahhh...ohhhh" desahku sambil mulai mengoyangkan pinggulku untuk mengimbangi gerakan Mas Rafy.

Saat itu aku tak peduli dan tak memikirkan sama sekali bahwa aku telah kehilangan keperawananku. yang aku inginkan adalah kenikmatan yang semakin nikmat karena mau mencapai puncak. Mas rafy terus menyetubuhiku sambil bibirnya menngulum-ngulum bibirku. Akupun kini membalas lumatan bibirnya dan permainan lidahnya di dalam mulutku sambil sesekali terus mendesis dan merintih karena sodokan-sodokan kejantanannya di kewanitaanku.

Beberapa menit kemudian seluruh persendian tubuhku serasa menegang. "Ohhh..Mas..Terus mas" desisku tanpa sadar. Putra majikanku itupun makin bernafsu dan menyetubuhiku dengan lebih beringas dan makin cepat gerakannya, sampai akhirnya "Aaaahhhhhh...." dengan lenguhan panjang aku mencapai puncak kenikmatan

Tahu kalau aku telah mencapai puncak, lalu Dia mencabut senjatanya dari liang vaginaku. Kulihat ada percikan darah di batang kemaluannya. Dia lalu memintaku untuk melakukan oral seks seperti yang tadi aku tonton di blue film. Aneh, Aku sama sekali tidak menolakknya dan justru ingin melakukannya. Lalu mas Rafy merebahkan tubuhnya dengan punggung bersandar di tumpukan bantal. Sementara aku duduk bersimpuh di atara kedua kakinya. Ukuran alat vitalnya yang besar dan panjang itu rupanya membuatku jadi sangat bernafsu. Aku tidak menyangka kalau aku yang gadis dusun ini memiliki nafsu seks yang tinggio yang sebelumnya tidak aku sadari.

Lalu aku mempraktekkan apa yang tadi aku tonton di Blue film. Ujung Rudal Mas Rafy mulai aku cium dan aku jilati lalu aku masukan ke dalam mulutku dan aku kocok. Majikan mudaku itu mengerang dan mengeliat merasakan nikmat. "Terus Ning..ohh..ohhh" desahnya. Aku juga di minta untuk menjilati bagian bawah kemaluannya dan buah zakarnya sedangkan tangganku mengocok batang kemaluannya.

Setelah puas dengan permainan oral seks-ku, aku di minta duduk diatas senjatanya. Permainanpun dilanjutkan dimana aku berada di atas. Kemuadian aku bergoyang naik turun sementara putra majikanku itu mendekap pantatku dan sesekali mendorongkan pantatnya ke atas mengimbangi goyanganku. Rintihan dan desahanku bersahutan dengan lenguhan mas rafy yang tengah berpacu menuju puncak.

Beberapa saat kemudian aku sepertinya akan kembali mencapai puncak dan sepertinya Mas rafy juga. Ia lebih agresif mendorongkan senjatanya ke atas. Tak berapa lama aku kembali menegang dan mencapai puncak lalu di susul dengan teriakan mas rafy yang juga mencapai puncak. "Ohhh..ohhh..Ningsih aku keluar sayang..ohhh..ahhh" teriaknya sambil menancapkan pelornya dalam dalam ke liang vaginaku yang masih mendudukinya. Air mani hangat menyembur membasahi bagian dalam kewanitaanku.

Dengan tubuh kelelahan dan lunglai seolah tak bertulang, aku terkulai diatas dada putra majikanku yang berbulu dan berkeringat itu. aku memeluknya erat seolah tidak mau kehilangan saat-saat yang penuh kenikmatan itu. sama sekali tidak ada penyesalan meski aku baru saja kehilangan keperawananku.

Setelah kejadian pagi itu kami masih sering melakukan hubungan intim yang terlarang itu selama mas rafy belum kembali ke Australia untuk melanjutkan kuliahnya. Beruntung aku tidak sampai hamil oleh kejadian ini, mungkin belum tapi semoga saja memang tidak. Sekarang liburan mas rafy sudah selesai sehingga dia kembali melajutkan kuliahnya di australia. aku benar-benar kesepian dan ketagihan dengan permainan seksnya. Harapanku mas rafy tidak melupakan aku meski aku tidak terlalu berharap Ia akan menikahiku.

Demikianlah kisah dari percintaan antara pembantu dengan majikan nya sendiri, nantikan kisah sex selanjutnya dari komunitas tante girang

Bercinta dengan Ibu Mertua

Hati-hati jika anda memiliki suami yang haus seks, usahakan berikan dia kepuasan seks yang maksimal, karena bisa aja suatu saat nanti jika tidak puas, suami anda selingkuh dengan siapa aja, bisa bercinta dengan tetanggabercinta dengan pembantu, bahkan bisa bercinta dengan mertua sendiri!! seperti cerita sex berikut ini...

Selama satu minggu Ibu Mertuaku berada di Jakarta, hampir setiap hari setiap ada kesempatan aku dan Ibu Mertuaku selalu mengulangi persetubuhan kami. Apalagi setelah Indri istriku ditugaskan ke Medan selama tiga hari untuk mengerjakan proyek yang sedang di kerjakan kantor istriku.

Aku dan Ibu mertuaku tidak menyia-nyiakan kesempatan yang kami peroleh, kami berdua semakin lupa diri. Aku dan Ibu mertuaku tidur seranjang, layaknya suami istri, ketika hasrat birahi kami datang aku dan Ibu Mertuaku langsung menuntaskan hasrat kami berdua. Kusirami terus menerus rahim Ibu Mertuaku dengan spermaku, akibatnya fatal.
Setelah istriku kembali dari Medan Bapak mertuaku minta agar Ibu mertuaku segera pulang ke Gl, dengan berat hati akhirnya Ibu mertuakupun kembali ke desa Gl. Setelah Ibu mertuaku kembali kedesa GL hari hariku jadi sepi Aku begitu ketagihan dengan permainan sex Ibu Mertuaku aku rindu jeritan jeritan joroknya, saat orgasme sedang melandanya.

Pertengahan juni lalu Ibu mertuaku menelponku ke kantor, aku begitu gembira sekali Kami berdua sudah sama sama saling merindukan, untuk mengulangi persetubuhan kami, tapi yang paling membuatku kaget adalah saat Ibu mertuaku memberikan kabar, kalau beliau terlambat datang bulan dan setelah diperiksa ke dokter, Ibu mertuaku positip hamil. Aku kaget sekali, aku pikir, Ibu Mertuaku sudah tidak bisa hamil lagi.
Aku minta kepada Ibu mertuaku, agar benih yang ada dalam kandungannya dijadikan saja, namun Ibu mertuaku menolaknya, Ibu mertuaku bilang itu sama saja dengan bunuh diri, karena suaminya sudah lama tidak pernah lagi menggaulinya, tetapi masih bisa hamil. Baru aku tersadar, yah kalau Bapak mertuaku tahu istrinya hamil, pasti Bapak mertuaku marah besar apalagi jika Bapak mertuaku tahu kalau yang menghamili istrinya adalah menantunya sendiri.
Juga atas saran Dokter, menurut dokter di usianya yang sekarang ini, sangat riskan sekali bagi Ibu mertuaku untuk hamil atau memiliki anak lagi, jadi Ibu mertuaku memutuskan untuk mengambil tindakan.
“Bu, apa perlu aku datang ke desa Gl?”
Ibu mertuaku melarang, “Tidak usah sayang nanti malah bikin Bapak curiga, lagipula ini hanya operasi kecil”.

Setelah aku yakin bahwa Ibu mertuaku tidak perlu ditemani, otak jorokku langsung terbayang tubuh telanjang Ibu mertuaku.
“Bu aku kangen sekali sama Ibu, aku kepengen banget nih Bu”
“Iya Mas, Ibu juga kangen sama Mas Pento. Tunggu ya sayang, setelah masalah ini selesai, akhir bulan Ibu datang. Mas Pento boleh entotin Ibu sepuasnya”.
Sebelum kuakhiri percakapan, aku bilang sama Ibu mertuaku agar jangan sampai hamil lagi, Ibu mertuaku hanya tersenyum dan berkata kalau dia kecolongan. Gila.., hubungan gelap antara aku dengan Ibu mertuaku menghasilkan benih yang mendekam di rahim Ibu mertuaku, aku sangat bingung sekali.

Saat aku sedang asyik asyiknya melamun memikirkan apa yang terjadi antara aku dan Ibu mertuaku, aku dikagetkan oleh suara dering telepon dimejaku.
“Hallo, selamat pagi”.
“Pento kamu tolong ke ruang Ibu sebentar”.
Ternyata Bos besar yang memanggil, akupun beranjak dari tempat dudukku dan bergegas menuju rangan Ibu Mila. Ibu Mila, wanita setengah baya, yang sudah menjanda karena ditinggal mati suaminya akibat kecelakaan, saat latihan terjun payung di Sawangan. Aku taksir, usia Ibu Mila kurang lebih 45 tahun, Ibu Mila seorang wanita yang begitu penuh wibawa, walaupun sudah berusia 45 tahun namun Ibu Mila tetap terlihat cantik, hanya sayang Tubuh Ibu Mila agak gemuk.
“Selamat pagi Bu, ada apa Ibu memanggil saya”.
“Oh nggak.., Ibu cuma mau Tanya mengenai pekerjaan kemarin, yang diberikan sama Bp. Anwar sudah selesai kamu kerjakan atau belum?”.
“Oh.. ya Bu.. sudah, sekarang saya sedang memeriksanya kembali sebelum saya serahkan, biar tidak ada kesalahan”. Jawabku.
“Oh.. ya.. sudah kalau begitu, Kamu kelihatan pucat kenapa? Kamu sakit?”. Tanya Ibu Mila.
“Oh nggak Bu Saya tidak apa-apa”.
“Kalau kamu kurang sehat, ijin saja istirahat dirumah, jangan dipaksakan nanti malah tambah parah penyakit mu”.
“Ah.. nggak apa-apa Bu saya sehat kok”. Jawabku.
Saat aku hendak meninggalkan ruangan Ibu Mila, aku sangat terkejut sekali, saat Ibu Mila berkata, “Makanya kalau selingkuh hati hati dong Pen Jangan terlalu berani. Sekarang akibatnya ya beginilah Ibu mertuamu hamil”.
Aku sangat terkejut sekali, bagai disambar petir rasanya mukaku panas sekali, aku sungguh-sungguh mendapatkan malu yang luar biasa.
“Dari mana Ibu tahu?” tanyaku dengan suara yang terbata bata.
“Maaf Pen Bukannya Ibu ingin tahu urusan orang lain, Tadi waktu Ibu menelfon kamu kamu kok online terus Ibu jadi penasaran, Ibu masuk saja ke line kamu. Sebenarnya, setelah Ibu tahu kamu sedang bicara apa, saat itu Ibu hendak menutup telepon rasanya kok lancang dengerin pembicaraan orang lain, tapi Ibu jadi tertarik begitu Ibu tahu bahwa kamu selingkuh dengan Ibu mertuamu sendiri”.
Aku marah sekali, tapi apa daya Ibu Mila adalah atasanku, selain itu Ibu Mila adalah saudara sepupu dari pemilik perusahaan tempat aku bekerja, bisa bisa malah aku dipecat. Aku hanya diam dan menundukan kepalaku, aku pasrah
“Ya sudah, tenang saja rahasia kamu aman ditangan Ibu”
“Terima kasih Bu”, jawabku lirih sambil menundukkan mukaku
“Nanti sore setelah jam kerja kamu temenin Ibu ke rumah, ada yang hendak Ibu bicarakan dengan kamu, OK”.
“Tentang apa Bu?” tanyaku.
“Ibu mau mendengar semua cerita tentang hubunganmu dengan Ibu mertuamu dan jangan menolak” pintanya tegas.
Akupun keluar dari ruangan Ibu Mila dengan perasaan tidak karuan, aku marah atas perbuatan Ibu Mila yang dengan lancang mendengarkan pembicaraanku dengan Ibu mertuaku dan rasa malu karena hubungan gelapku dengan Ibu mertuaku diketahui oleh orang lain.
“Kenapa Pen? Kok mukamu kusut gitu habis dimarahin sama si gendut ya”, Tanya Wilman sohibku.
“Ah, nggak ada apa apa Wil Aku lagi capek aja”.
“Oh aku pikir si gendut itu marahin kamu”.
“Kamu itu Wil, gendat gendut, ntar kalau Ibu Mila denger mati kamu”.

Hari itu aku sudah tidak konsentrasi dalam pekerjaanku Aku hanya melamun dan memikirkan Ibu mertuaku, kasihan sekali beliau harus dikuret sendirian, terbayang dengan jelas sekali wajah Ibu mertuaku kekasihku, rasanya aku ingin terbang ke desa GL dan menemani Ibu mertuaku, tapi apa daya Ibu mertuaku melarangku. Apalagi nanti sore aku harus pergi dengan Ibu Mila, dan aku harus menceritakan kepadanya semua yang aku alami dengan Ibu mertuaku, uh.. rasanya mau meledak dada ini
Aku berharap agar jam tidak usah bergerak, namun detik demi detik terus berlalu dengan cepat, tanpa terasa sudah jam setengah lima. Ya aku hanya bisa pasrah, mau tidak mau aku harus mencerikan semua yang terjadi antara aku dengan Ibu mertuaku agar rahasiaku tetap aman.

“Kring.. “, kuangkat telepon di meja kerjaku.
“Gimana? Sudah siap”, Tanya Ibu Mila.
“Ya Bu saya siap”.
“Ya sudah kamu jalan duluan tunggu Ibu di ATM BNI pemuda”.
Ternyata Ibu Mila tidak ingin kepergiannya denganku diketahui karyawan lain. Dengan menumpang mobil kawanku Wilman, aku diantar sampai atm bni, dengan alasan aku mau mengambil uang, dan akan pergi ketempat familiku, akhirnya wilman pun tidak jadi menunggu dan mengantarkanku pulang seperti biasanya.
Kurang lebih lima belas menit aku menunggu Ibu Mila, tapi yang ditunggu-tunggu belum datang juga, saat kesabaranku hampir habis kulihat mobil Mercedes hitam milik Ibu Mila masuk ke halaman dan parkir. Ibu Mila pun turun dari mobil dan berjalan kearah ATM.
“Hi.. Pento ngapain kamu disini?”, sapa Ibu Mila.
Aku jadi bingung, namun Ibu Mila mengedipkan matanya, akupun mengerti maksud Ibu Mila, agar kami bersandiwara karena ada beberapa orang yang sedang antri mengambil uang.
“Oh nggak Bu, saya lagi nunggu temen tapi kok belum datang juga”, sahutku.
Ibu Milapun bergabung antri di depan ATM.
“Gimana, temenmu belum datang juga?” Saat Ibu Mila keluar dari ruang ATM.
“Belum Bu”.
“Ya sudah pulang bareng Ibu aja toh kita kan searah”.
Aku pun berjalan kearah mobil Ibu Mila, aku duduk di depan disamping supir pribadi Ibu Mila sementara Ibu Mila sendiri duduk dibangku belakang.
“Ayo, Pak Bari kita pulang”
“Iya Nya.. “, sahut Pak bari
“Untung aku ketemu kamu disini Pento Padahal tadi aku sudah cari kamu dikantor kata teman temanmu kamu udah pulang”.
Uh.. batinku Ibu Mila mulai bersandiwara lagi.
“Memangnya ada apa Ibu mencari saya?”.
“Mengenai proposal yang kamu bikin tadi siang baru sempat Ibu periksa sore tadi, ternyata ada beberapa kekurangan yang harus ditambahkan. Yah dari pada nunggu besok mendingan kamu selesaikan sebentar di rumah Ibu OK”.
Aku hanya diam saja, pikiranku benar-benar kacau saat itu, sampai sampai aku tidak tahu kalau aku sudah sampai dirumah Ibu Mila.
“Ayo masuk”, ajak Ibu mia.
Aku sungguh terkagum kagum melihat rumah bossku yang sanggat besar dan megah. Aku dan Ibu Mila pun masuk kerumahnya semakin kedalam aku semakin bertambah kagum melihat isi rumah Ibu Mila yang begitu antik dan mewah.
“Selamat sore Nya”,
“Sore Yem, Oh ya.. yem ini ada anak buah ku dikantor, mau mengerjakan tugas yang harus diselesaikan hari ini juga tolong kamu antar dia ke kamar Bayu, biar Bapak Pento bekerja disana”.
“Baik Nya”.
Akupun diajak menuju kamar Bayu oleh Iyem pembantu di rumah Ibu Mila.
“Silakan Den, ini kamarnya”.
Akupun memasuki kamar yang ditunjuk oleh Iyem. Sebuah kamar yang besar dan mewah sekali. Langsung aku duduk di sofa yang ada di dalam kamar.
“Kring.., kring.. “, kuangkat telepon yang menempel di dinding.
“Hallo, Pento, itu kamar anakku, sekarang ini anakku sedang kuliah di US, kamu mandi dan pakai saja pakaian anakku, biar baju kerjamu tidak kusut”.
“Oh.. iya Bu terimakasih”.
Langsung aku menuju kamar mandi, membersihkan seluruh tubuhku denga air hangat, setelah selesai akupun membuka lemari pakian yang sangat besar sekali dan memilih baju dan celana pendek yang pas denganku.
Sudah hampir jam tujuh malam tapi Ibu Mila belum muncul juga, yang ada malah Iyem yang datang mengantarkan makan malam untukku. Saat aku sedang asyik menikmati makan malamku, pintu kamar terbuka dan kulihat ternyata Ibu Mila yang masuk, aku benar benar terpana melihat pakaian yang dikenakan oleh Ibu Mila tipis sekali. Setelah mengunci pintu kamar Ibu Mila datang menghampiri dan ikut duduk di sofa. Sambil terus melahap makananku aku memandangi tubuh Ibu Mila, walaupun gendut tapi Ibu Mila tetap cantik.
Setelah beberapa saat aku menghabiskan makananku Ibu Mila berkata kepadaku, “Sekarang, kamu harus menceritakan semua peristiwa yang kamu alami dengan Ibu Mertuamu, Ibu mau dengar semuanya, dan lepas semua pakaian yang kamu kenakan”.
“Tapi Bu”, protesku.
“Pento, kamu mau istrimu tahu, bahwa suaminya ada affair dengan ibunya bahkan sekarang ini Ibu kandung istrimu sedang mengandung anakmu”.
Aku benar benar sudah tidak punya pilihan lagi, kulepas kaos yang kukenakan, kulepas juga celana pendek berikut CD ku, aku telanjang bulat sudah. Karena malu kututup kontolku dengan kedua tanganku.
“Sial!”, makiku dalam hati, aku benar benar dilecehkan oleh Ibu Mila saat itu.
“Lepas tanganmu Ibu mau lihat seberapa besar kontolmu”, bentak Ibu Mila.
“Mm.., lumayan juga kontolmu”.
Malu sekali aku mendengar komentar Ibu Mila tentang ukuran kontolku, yang ukurannya hanya standar Indonesia.
“Nah, sekarang ceritakan semuanya”.
Dengan perasaan malu, akupun menceritakan semua kejadian yang aku alami bersama Ibu Mertuaku, mau tidak mau burungkupun bangun dan tegak berdiri, karena aku menceritakan secara detail apa yang aku alami. Kulihat Ibu Mila mendengarkan dan menikmati ceritaku, sesekali Ibu Mila menarik napas panjang. Tiba tiba Ibu Mila bangkit berdiri dan melepaskan seluruh pakaian yang dia kenakan, aku terdiam dan terpana menyaksikan tubuh gendut orang paling berpengaruh dikantorku, sekarang sudah telanjang bulat dihadapanku. Walaupun banyak lemak disana sini namun pancaran kemulusan tubuh Ibu Mila membuat jakunku turun naik.
“Kenapa diam, ayo lanjutkan ceritamu”, bentaknya lagi.
“Baik Bu”, akupun melanjutkan ceritaku kembali, namun aku sudah tidak konsentrasi lagi dengan ceritaku, apalagi saat Ibu Mila menghampiri dan membuka kakiku kemudian mengelus elus dan mengocok ngocok kontolku, aku sudah tidak fokus lagi pada ceritaku.
“Ahh.. “, jeritku tertahan saat mulut Ibu Mila mulai mengulum kontolku.
“Ahh.. Bu.., nikmat sekali”.
Kuangkat kepala Ibu Mila, kamipun berciuman dengan liarnya, kupeluk tubuh gendut bossku.
“Bu.. kita pindah keranjang saja”, pintaku,
Sambil terus berpelukan dan berciuman kami berdua berjalan menuju ranjang. Kurebahkan tubuh Ibu Mila, ku lumat kembali bibirnya, kami berdua bergulingan diatas pembaringan, saling merangsang birahi kami.
“Ahh.. “, Jerit Ibu Mila saat mulutku mulai mencium dan menjilati teteknya.
“Uhh Pento.. enak.. sayang”.
Ketelusuri tubuh Ibu Mila dan jilatan lidahkupun menuju memek Ibu Mila yang licin tanpa sehelai rambutpun. Kuhisap memek Ibu Mila dan kujilati seluruh lendir yang keluar dari memeknya. Banjir sekali Mungkin karena Ibu Mila sudah sangat terangsang mendengar ceritaku.
“Ahh”, jerit Ibu Mila saat dua jariku masuk ke lubang surganya, dan tanganku yang satu lagi meremas-remas teteknya.
Aku berharap agar orang yang telah melecehkanku ini cepat mencapai orgasmenya, aku makin beringas lidahku terus menjilati memek Ibu Mila yang sedang dikocok kocok dua jari tanganku. Usahaku berhasil, Ibu Mila memohon agar aku segera memasukan kontolku le lubang memeknya, tapi aku tidak mengindahkan keinginannya, kupercepat kocokan jari tanganku dilubang memek Ibu Mila, tubuh Ibu Milapun makin menegang.
“Aaarrgghh.. Pento”, jerit Ibu Mila tubuhnya melenting, kakinya menjepit kepalaku saat badai orgasme melanda dirinya,
Aku puas sekali melihat kondisi Ibu Mila, seperti orang yang kehabisan napas, matanya terpejam, kubiarkan Ibu Mila menikmati sisa sisa orgasmenya. Kucumbu kembali Ibu Mila kujilati teteknya, kumasukan lagi dua jariku kedalam memek nya yang sudah sangat basah.
“Ampun.. Pento.. biarkan Ibu istirahat dulu”, pintanya.
Aku tidak memperdulikan permintaannya, kubalik tubuh telentangnya, tubuh Ibu Mila tengkurap kini.
“Jangan.. dulu Pen.. too.. Ibu lemas sekali”.
Aku angkat tubuh tengkurapnya, Ibu Mila pasrah dalam posisi nungging. Matanya masih terpejam. Kugesek gesekan kontolku kelubang memek Ibu Mila. Kutekan dengan keras dan.. Bless masuk semua batang kontolku tertelan lubang nikmat memek Ibu Mila.
“Iiihh.. Pen.. to.. kamu.. jahat”.
Akupun mulai mengeluar masukan kontolku ke lubang memek Ibu Mila, orang yang paling di takuti dikantorku sekarang ini sedang bertekuk lutut di hadapanku, merintih rintih mendesah desah, bahkan memohon mohon padaku. Aku puas sekali, kupompa dengan cepat keluar masuknya kontoku di lubang memek Ibu Mila, bunyi plak.. plak.. akibat beradunya pantat Ibu Mila dengan tubuhku menambah nikmat persetubuhkanku.
“Uhh.. “, jeritku saat kontolku mulai berdenyut denyut.
Akupun sudah tidak sanggup lagi menahan bobolnya benteng pertahananku. Kupompa dengan cepat kontolku, Ibu Milapun makin belingsatan kepalanya bergerak kekiri dan kekanan.
“Ahh Ibu.. aku mau.. keluar.. “.
Dan cret.. cret, muncrat sudah spermaku masuk kedalam Memek dan rahim Ibu Mila, beberapa detik kemudian Ibu Mila pun menyusul mendapatkan orgasmenya, dengan satu teriakan yang keras sekali, Ibu Mila tidak peduli apakah Iyem pembantunya mendengar jeritannya diluar sana.
Ibu Mila rebah tengkurap, akupan rebah di belakangnya sambil terus memeluk tubuh gendut Ibu Mila. Nikmat sekali.., Orgasme yang baru saja kami raih bersamaan, kulihat Ibu Mila sudah lelap tertidur, dari celah belahan memek Ibu Mila, air manyku masih mengalir, aku benar benar puas karena orang yang telah melecehkanku sudah kubuat KO. Kuciumi kembali tubuh Ibu Mila, kontolkupun tegak kembali, ku balik tubuh Ibu Mila agar telentang, kuangkat dan kukangkangi kakinya. Kugesek-gesekan kontolku di lubang memek Ibu Mila.
“Uhh Pento.. Ibu lelah sekali sayang”, Lirih sekali suara Ibu Mila.
Aku sudah tidak peduli, langsung kutancapkan kontolku ke lubang nikmat Ibu Mila, Bless.. Licin sekali, kupompa keluar masuk kontolku, tubuh Ibu Mila terguncang guncang akibat kerasnya sodokan keluar masuk kontolku, rasanya saat itu aku seperti bersetubuh dengan mayat, tanpa perlawanan Ibu Mila hanya memejamkan matanya. Kukocok dengan cepat dan keras keluar masuknya kontolku di lubang memek Ibu Mila.., dan langsung ku cabut kontolku dan kumuncratkan air maniku diatas perut Ibu Mila.
Karena lelah akupun tertidur sisamping tubuh telanjang Ibu Mila, sambil kupeluk tubuhnya, saat aku terbangun kulihat jarum jam sudah menunjukan pukul setengah sebelas malam, buru buru aku bergegas membersihkan tubuhku dan mengenakan pakaian kerjaku.
“Bu.. Bu.. Mila bangun Bu.. “.
Akhirnya dengan malas Ibu Mila membuka matanya.
“Sudah malam Bu saya mau pulang”.
“Pento kamu liar sekali, rasanya tubuh Ibu seperti tidak bertulang lagi”.
Ibu Milapun bangkit mengenakan pakaiannya, kami berdua berjalan keluar kamar.
“Tunggu sebentar ya Pento, kemudian Ibu Mila masuk kekamarnya, beberapa saat kemudian Ibu Mila keluar dari kamarnya dengan senyumnya yang menawan.
“Ini untuk kamu”.
“Apa ini Bu?”, Tanyaku, saat Ibu Mila menyodorkan sebuah amplop kepadaku.
Aku menolak pemberian Ibu Mila, namun Ibu Mila terus memaksaku untuk menerimanya. Terrpaksa kukantongi amplop yang diberikan Ibu Mila lalu kembali kami berciuman dengan mesranya.
Dalam perjalanan pulang aku masih tidak menyangka bahwa aku baru saja bersetubuh dengan Ibu Mila. Entah nasib baik ataukah nasib buruk tapi aku benar benar menikmatinya.

Demikian cerita sex dengan ibu mertua yang penuh dengan fantasi, berawal dari cerita sex dengan ibu mertua merembet ke cerita sex dengan ibu setengah baya lain nya. Sampai cerita selanjutnya...

Nikmatnya Memek Bu Ayu

ni adalah cerita seorang gigolo, dimana dia telah banyak berpengalaman dengan wanita-wanita setengah baya atau tante girang, Ketertarikannya terhadap wanita dewasa membuat dia semakin mantap menjadi seorang gigolo, disamping juga dia memang butuh uang untuk hidup. Berikut adalah kisah nya yang menikmati memek bu ayu.

Setelah beberapa kali aku tidur dengan wanita setengah baya yang begitu asik dan nikmat! Aku semakin senang bersetubuh dengan wanita wanita yang usia jauh lebih tua dariku. Ada perasaan puas bisa membuat mereka dapat mencapai titik persetubuhan yang sangat di idam idamkan oleh setiap wanita.

Setelah pertempuranku yang sangat melelehkan dengan Ibu Lastri, aku benar benar harus mengkonsumi beberapa multi vitamin dan berolahraga agar staminaku tetap fit. Apalagi tubuh Ibu Lastri yang begitu besar sehingga selain capai bergoyang aku juga harus menahan bobot tubuhnya yang kelewat besar,

Dua hari setelah pertempuranku dengan Ibu Lastri, Hpku berdering. Oh ya sekarang aku harus memakai 2 HP dengan nomor yang berbeda, yang satu khusus untuk menerima telfon dari wanita wanita yang mengajakku kencan dan yang satu lagi untuk keluarga dan teman temanku.
"Hallo Pento ya! Ini Ibu Lastri masih ingatkan?"
"Hallo Ibu Lastri apa khabar.., tentu aku masih ingat dengan Ibu!, ada apa nih Bu?", tanyaku.
"Gini pen!, Ibu cerita sama temen Ibu tentang kamu, dan temen Ibu itu tertarik mau mencoba segala keramah tamahanmu, Gimana kamu maukan? Kalau kamu ok, temen Ibu itu sekarang ada di hotel Horison Lt empat.
"Wah, kenapa engak Ibu aja yang ngajak saya!, Ibu ngak puas ya sama saya! pelan sekali suaraku takut terdengar teman temanku yang lain.
"Ngaco kamu, kalau Ibu ngak puas, ngapain juga Ibu promosiin kamu sama temen Ibu!, iyakan".
"Ok deh Bu Lastri saya mau, jam berapa saya bisa datang ".
"Terserah kamu!, kalau kamu bisa keluar dari kantor sekarang, sekarang aja kamu langsung kesana!, gimana jam berapa kamu bisa?

Setelah berpikir sejenak aku memutuskan untuk pulang kerja jam tiga sore, apalagi Ibu Mila belum kembali dari LN.
"Ok Bu Lastri, jam tiga saja aku pasti datang, oh ya.. nama temen Ibu siapa?
"Namanya Ibu Ayu, dia ada dilantai empat kamar xx, dan jangan kecewaiin Ibu ok, Ibu mau telfon temen Ibu dulu memberi kabar kalau kamu datang jam tigaan Bye ".

Wah ada rejeki nih, Cuma aku jadi berpikir lagi!, jangan jangan temen Ibu Lastri sama dengan Ibu Lastri yang bertubuh besar namun aduhai!, bisa celaka dua belas nih. Dengan alasan yang kubuat buat jam 2:30 aku ijin dari kantorku, dengan taksi aku meluncur ke daerah Ancol menuju hotel Horison.

Setelah masuk kedalam Lobby aku bilang sama receptionist kalau aku saudaranya Ibu Ayu di lantai empat dan mau berjumpa dengan beliau.
"Sebentar ya Pak saya tanya Ibu Ayu dulu", jawab receptionist dengan ramahnya.
"Hallo sore Ibu Ayu maaf mengganggu, ini dari looby ada tamu yang mau bertemu Ibu "
"Namanya Pento Bu ".
"Iya.. iya selamat sore Bu", jawab receptionist sambil menutup pembicaraan.
"Silakan Mas! lagsung naik saja sudah ditunggu ".
"Terima kasih Mbak", jawabku

Setelah sampai diatas dan berada didepan kamar Ibu Ayu, jantung ku berdebar dengan keras!, aku agak sedikit grogi. Kuketuk pintu, tidak lama kemudian pintu terbuka.
"Pento ya?, mari masuk jangan bengong gitu dong, ntar kesambet si manis jembatan ancol lu ". sapa Ibu Ayu.

Sambil melangkah masuk kedalam kamar hotel, aku jadi terbengong bengong dengan apa yang aku lihat, apa aku ngak mimpi!, karena Ibu Ayu yang ada di depanku ini adalah wanita setengah baya atau mungkin bisa di bilang wanita lanjut usia dan yang mengundangku untuk bertukar lendir kenikmatan adalah seorang pemain film, artis sinetron yang sangat tekenal!

Sekarang ini beliau sering memerankan tokoh Ibu Ibu orang kaya dengan dandanan menor dan rambut sering di sanggul. Sudahlan aku tidak ingin lebih rinci lagi menjelaskan siapa Ibu Ayu!, aku harus tetap menjaga kerahasian konsumenku.

"Mau minum apa", tanya Ibu Ayu.
"Apa saja Bu", jawabku gugup
"Silahkan duduk Pento rilex saja, jangan tegang gitu dong!", canda Ibu Ayu
Akupun duduk di sofa yang menghadap kearah pantai, indah sekali pemandangannya.
Tak berapa lama, Ibu Ayu datang menghampiriku dengan 2 kaleng coca cola diet, kemudian tanpa kusangka sangka Ibu Ayu langsung duduk dipangkuanku, dengan gaya yang manja sekali.

"Silahkan minum sayang, aku mau coba apa kamu sehebat seperti yang dibilang si Lastri ".
Kutaruh minumanku dan kulepas kemejaku agar tidak kusut, kemudian Ibu Ayu menciumi bibirku dan tangannya meremas remas burungku yang masih terbungkus celanaku. Aku pun tidak tinggal diam langung kulumat bibir wanita yang sepantasnya jadi nenekku, tangankupun gerilya kesana kemari meremas dan mengelus elus tubuh Ibu Ayu yang sudah sangat kendor sekali sembari memberi rangsangan nikmat kepadanya.

Tanpa sadar helai demi helai pakaian kami berdua sudah saling berjatuhan, aku dan Ibu Ayu sudah telanjang bulat. Dalam hati aku berkata, kalau di TV Ibu Ayu selalu berdandan trendi sekarang ini beliau sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun, dengan tubuh yang sudah sangat kendor, apalagi buah dadanya!, hanya kemulusan kulit tubuhnya saja yang masih tersisa. Namun beliau adalah konsumenku dan aku wajib untuk memberi kepuasan kepadanya.

Kuubah posisi kami, sekarang Ibu Ayu duduk bersandar dengan kaki mengangkang, kucumbu mulai dari bibir, saling berpagutan turun ke lehernya terus turun kebuah dadanya. Kumainkan Putting susunya kuhisap bergantian kiri dan kanan sambil tanganku meremas dan mencongkel congkel serta menusuk nusuk memeknya dengan jari jari saktiku.

Cumbuanku pun perlahan lahan turun kebawah dan berakhir disawah ladang Ibu Ayu, Kujilati dan kuhisap memek Ibu Ayu yang licin tanpa bulu kemaluan yang sudah dicukur rapi. Aku benar benar tidak mau rugi!, kunikmati seluruh tubuh Ibu Ayu jengkal demi jengkal tidak ada bagian tubuhnya yang terlewati untuk ku nikmati. Aku benar benar ingin memuaskan Ibu Ayu, berlama lama aku bermain dan memberi rangsangan kenikmatan di lubang memek dan itilnya yang membuat Ibu Ayu semakin mengelinjang dan mendesah tidak karuan.

"Uhh.. Pento.. Hisap yang kuat sayang Ibu Ibu.. Mau keluar.."
Aku sadar dengan usia Ibu Ayu, kuhentikan hisapanku, aku tidak mau ini berakhir dan harus menunggu stamina Ibu Ayu pulih kembali untuk memulainya lagi. Ibu Ayu pun protes kepadaku.
"Kenapa dihentikan Pen.., Ibu sudah hampir sampai..".
"Maaf Bu!, aku mau Ibu orgasme dengan kontolku bukan dengan lidahku".
"Ihh.. ternyata kamu nakal juga ya.. pen..".

Aku bangkit dan duduk bersandar disofa. Saat tanganku hendak meraih kondom yang sudah kusiapkan di meja. Ibu Ayu melarangku mengunakan kondom.
"Tak usah pakai kondom Pen, kurang nikmat!, Ibu percaya kamu bersih dan kamu juga harus percaya Ibu juga bersih".
Kemudian Ibu Ayu bangkit berdiri lalu menduduki tubuhku sambil merusaha memasukan batang kontol ku kelubang memeknya.
"Ahh Rintih kami bersamaan saat batang kontolku membelah dan masuk ke dalam lubang memek Ibu Ayu yang sangat licin sekali, mungkin karena banyaknya air liurku yang bercampur dengan lendir nikmatnya.

Dalam posisi duduk ini, aku bisa lebih leluasa menghisap tetek Ibu Ayu dan meremas remas pantatnya. Digoyangnya perlahan lahan kemudian diputar pantatnya dan sesekali dinaik turunkan pantatnya.
"Uhh.. Pento.. enak sayang.. enak.., ahh.. ah.. ihh.. ihh", rintih Ibu Ayu.
Kusedot puitng susu Ibu Ayu dengan kuat sambil tanganku membelai punggung dan meremas pantatnya, kami terus berpacu mengejar sejuta nikmat yang begitu fantastis yang selalu di hayalkan hampir semua orang, dan akhirnya
"Arrgg Pento.. enak sekali.. sayang.. Ibu.. Ibu.. mau keluar.. nih..".
"Tahan Bu saya juga mau keluar", yah!, Hari ini aku tidak meminum obat kuat, aku ingin menikmati secara alami gesekan dinging memek Ibu Ayu dengan batang kontolku.

Goyangan pantat Ibu Ayu semakin lama semakin cepat dan gesekan gesekan dinging memek Ibu Ayu dengan batang kontolku semakin membuatku terbang melayang. Beruntung sekali aku bisa merasakan memek orang terkenal, Walaupun Ibu Ayu bisa dibilang sudah tua, bagiku memek tetaplah memek! Thanks buat Ibu Lastri.

Akhirnya sekujur tubuhku menegang, urat urat dibatang kontolku semakin sensitive menanti ledakan nikmat yang sebentar lagi akan keluar.
"Arrgg Pento.. Ibu sampee",
"Arrgg buu.. saya keluarr."
Aku dan Ibu Ayu menjerit bersamaan melepas orgasmenya dan ejakulasiku secara bersamaan, dipeluknya tubuhku erat sekali, dan akupun memeluknya dengan erat.

Setelah lewat beberapa menit aku dan Ibu Ayu masih belum merubah posisi kami dan masih terus berpelukan menikmati sisa sisa kenikmatan yang baru saja kami berdua lewati, dan mengatur nafas kami yang tidak teratur.
"Pento rasanya damai sekali berpelukan seperti ini, thanks ya kamu udah bikin Ibu meraihnya.
"Sama sama Bu saya juga suka berpelukan seperti ini", kubelai rambutnya dan kukecup keningnya.

Hari itu aku dan Ibu Ayu mengulangi dua kali lagi persetubuhan kami, di tempat tidur dan di kamar mandi, persetubuhanku yang terakhir di kamar mandi dengan Ibu Ayu sangat fantastis, seperti layaknya seorang gadis muda Ibu Ayu mencoba bermacam macam gaya dan yang terakhir Ibu Ayu memintaku memasukan batang kontolku ke lubang anusnya.

Ternyata lobang anus Ibu Ayu sudah cukup longgar mungkin suaminya suka main di lubang yang satu ini atau dengan lelaki lain yang disewanya. Setelah kugunakan kondom tanpa kesulitan yang berarti perlahan lahan namun pasti batang kontolku masuk membelah lobang anusnya, kudiamkan sesaat sambil ku nikmati sensasinya kemudian aku pompa maju mundur.

Jepitan lobang anus Ibu Ayu mencengkeram dengan kuat batang kontolku!, walaupun aku mencoba untuk bertahan lebih lama akhirnya aku sudah tidak sanggup lagi menahannya!, dengan satu teriakan panjang sambil kubenamkan dalam dalam batang kontolku di lubang anusnya, aku melepas ejakulasiku di pantatnya dan Ibu Ayu melepas orgasme panjangnya sambil menangis tersedu sedu.

Aku benar benar merasa puas bisa membuat Ibu Ayu mencapai titik yang diinginkannya, dan harus kuakui stamina Ibu Ayu sangat kuat sekali. Setelah beristirahat beberapa jam, pukul 12 malam, akupun pamit hendak pulang, walaupun Ibu Ayu mencoba menahanku agar aku menginap bersamanya. Akhirnya setelah aku ceritakan sedikit tentang diriku, Ibu Ayu pun mau mengerti dan memahami kondisiku, dengan satu perjanjian aku harus bersedia memberikan kepuasan birahi kepadanya saat Ibu Ayu membutuhkannya. Setelah kuberikan Nomor HP ku kukecup kening Ibu Ayu dan akupun pamit pulang.

Di dalam taksi aku masih tidak habis pikir bahwa Orang seperti Ibu Ayu yang merupakan public figur dan artis terkenal juga nenek dari beberapa orang cucu, ternyata masih membutuhkan orang sepertiku untuk melampiaskan dan melepas nafsu birahinya. Tapi sudahlah!, tiap orang punya Masalah dan seleranya sendiri sendiri.

Tamat..

Demikian lah akhir kisah seorang gigolo yang malang melintang di dunia tante girang, nantikan cerita tante girang lainnya hanya di komunitas tante Girang

Berita Terkini

 
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Jangan Lupa follownya GANTI TEXT INI DENGAN KATA KATAMU SENDIRI atau widget lain (untuk isi navbar sebelah kanan)